Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem Patrice Rio Capela dalam pidato politik pada acara Deklarasi mengutip pidato Bung Karno di Jogja pada tahun 1959. Perihatin terhadap kondisi negara Indonesia saat ini sudah mencapai titik nadir. Pemimpin penuh kepalsuan dan tidak murni. Negara ini seakan sedang terselubung dalam kondisi berpura-pura untuk menutupi berbagai keadaan palsu yang sedang menyelimuti Indonesia. Pidato Ketua Umum yang semangat berapi-api pada setiap jeda disambut tepuk tangan meriah hadirin.
"Partai NasDem lahir untuk membuka tabir kepura-puraan yang menyelimuti bangsa ini" katanya. “Bangsa ini berpura-pura sejahtera, berpura-pura mewakili rakyat, berpura-pura menjadi negarawan, dan berpura-pura jujur dan suci. Dari situ muncul kepalsuan”. Makanya tak heran telah lahir angka statistik semu.
"Angka kemiskinan berkurang tapi indek pembangunan manusia kita terperosok jauh dibanding dengan bangsa-bangsa lain. Pendapatan per kapita naik, tapi kita dihantam dengan kebijakan impor beras dan impor gula yang menyebabkan para petani dan buruh kita berkubang dalam penderitaan".
"Kita tidak percaya bahwa bangsa ini punya utang sedemikian berlipat ganda. Sumber daya alam berlimpah ruah. Mestinya cukup membuat rakyat Indonesia menjadi makmur. Kita bangga telah menjadi anggota G-20 tapi faktanya menurut UNDP indek pembangunan manusia kita hanya mampu mengalahkan Laos dan Myanmar di ASEAN bahkan kita berada di bawah Palestina yang masih berada dalam perang berkepanjangan".
"Ekonomi kita dikatakan membaik tapi faktanya negara ini dibebani utang yang semakin menumpuk. Fakta lainnya, tarif dasar listrik naik, harga kebutuhan pokok naik, biaya pendidikan naik, dan subsidi dicabut.
Lalu dimana perbaikan ekonomi yang dimaksud ??. Jawabannya tentu tidak sederhana tapi patut kita pertanyakan saudara-saudara".
Kita masih ingat, "ketika reformasi datang, rakyat menyambut gembira karena perubahan telah tiba. Tetapi sayangnya, republik ini menjelama menjadi hutan belantara yang liar. Rubah-rubah berdatangan, mengintip dan memangsa apa yang ada di depan matanya".
"Rubah-rubah ini mengusai sumber-sumber kehidupan rakyat. Rubah-rubah menerkam kantong-kantong konstitusi, menggerogoti nilai-nilai dasar Pancasila, bahkan kita menunggu Obama, Presiden Amerika datang untuk mengingatkan kita betapa pentinganya nilai-nilai Pancasila yang memerpersatukan kita sebagai sebuah bangsa,"
Karena itu bangsa ini harus mengalami restorasi dalam berbagai aspek kehidupan, seperti hukum, konstitusi, ekonomi, system politik ketatanegaraan, serta restorasi mental rakyat.
“Partai NasDem adalah alat perjuangan bangsa agar demokrasi dan kehidupan Bangsa Indonesia menemukan kesejatiannya, bukan sekedar praktik formal prosedural. Demokrasi harus berujung pada pening katan kesejahteraan”.
Partai ini dideklarasikan bukan hanya untuk kepentingan kekuasaan. "Partai Nasdem bukan hadir untuk semata-mata ikut dalam pertarungan electoral, bukan hanya ikut-ikutan dalam meramaikan hiruk pikuk Pemilu," Partai Nasdem adalah sebuah gerakan pembebasan dan gerakan perubahan.
"Partai ini lahir dan hadir agar tidak ada lagi petani yang menjual sawahnya hanya untuk membayar biaya sekolah anaknya yang semakin mahal; agar tidak lagi anteran masyarakat untuk membeli sembako yang semakin lama semakin mahal; dan agar tidak ada lagi orang tua yang menggendong mayat anaknya karena tidak punya ongkos pemakaman,"
"Partai ini lahir dan hadir agar tidak ada lagi petani yang menjual sawahnya hanya untuk membayar biaya sekolah anaknya yang semakin mahal; agar tidak lagi anteran masyarakat untuk membeli sembako yang semakin lama semakin mahal; dan agar tidak ada lagi orang tua yang menggendong mayat anaknya karena tidak punya ongkos pemakaman,"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar