Jakarta - Mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK), memberikan kursus politik singkat tentang demokrasi partai politik kepada kader NasDem. JK berpesan agar sebuah parpol haruslah mempunyai cita-cita.
"Dalam mencapai cita-cita kita pakai demokrasi. Kita pernah mencapai cara otoriter. Demokrasi beda-beda, pernah demokrasi liberal, terpimpin, pancasila," kata Jusuf Kalla saat berorasi di acara deklarasi Partai NasDem di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Selasa (26/7/2011).
Dalam demokrasi, lanjut JK adalah sebuah cara untuk mengambil keputusan untuk mencapai kebersamaan menuju kesejahteraan bersama dan bukan sebuah alat.
"Demokrasi adalah cara untuk mengambil keputusan. Demokrasi adalah cara mencapai kebersamaan bukan mencari perbedaan. Demokrasi harus mendongkrak kebersamaan bukan perbedaan," katanya.
Jika ada perbedaan, menurut JK, itu adalah konsekuensi dari demokrasi . Jika mengajak seluruh masyarakat untuk dapat melihat lebih jelas sejauh aman tujuan bangsa telah dapat memberikan kehidupan adil dan makmur bagi rakyat.
"Tapi, kekurangan sekarang ada pada penegakan hukum. Masih banyak terjadi korupsi. Timbul kekecewaan, iya. Itu inti dari perkembangan demokrasi. Check and balance memekakan telingan. Itu demokrasi," terangnya.
Menurutnya, dalam berpolitik di Indonesia, Tiap orang tidak mungkin mewakili diri sendiri. Oleh karenanya, Partai adalah perwakilan kelompok dan masyarakat dalam mencapai tujuan.
"Kalau program partai, hampir semua program partai sama karena memang itulahh kebutuhan bangsa ini. Apa yang membedakan yaitu kepercayaan orang pada partai bisa berbuat baik apa tidak," jelasnya.
JK mencontohkan, Jika parpol itu demokrasi maka anggotanya harus lebih demokrasi dan iika partai itu anti kotpsi maka anggota parpolnya tidak boleh korup.
"Karena parpol ini kepercayaan. Apa yang bisa saya katakan kepada anda menjadi kepercyaan yang baik," ujarnya. [(fiq/gun) detik.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar